Sunday, October 21, 2012



Artikel Psikologi Dan Teknologi Internet
Komunitas online, pularisasi kelompok, kelompok kerja virtual

                                               
                                                                       



Artikel             : pendekatan
           Dosen               : Lilis Ratnasari
                                                           Oleh                 : Erlita Dani Putri
                                                           NPM                : 12511469
                                                           Kelas                :2PA04





Komunitas Online :

Komunitas adalah kumpulan orang yang saling berinteraksi diantara anggotanya berdasarkan adanya kesamaan. Komunitas terbentuk bisa karena kesamaan asal daerah dari anggotanya(misal: Paguyuban Madura,Komunitas Lampung,Komunitas Anak Medan), kesamaan nama(misal: Komunitas Asep), kesamaan hobby(misal: Komunitas Mancing Mania,Komunitas Parkour), kesamaan profesi(misal: Lawyer Club, Ikatan Akuntan Indonesia), kesamaan menggunakan produk tertentu(misal : Komunitas Yamaha Club,Komunitas Honda Tiger), kesamaan ngefans klub olahraga(misal : komunitas MU Mania,Jak Mania),kesamaan menggunakan platform online tertentu(misal: Komunitas Blogger,Tweeps,Facebooker).
Komunitas online sifatnya yang relatif bebas :
Media & komunitas online cenderung bersifat bebas. Bebas dalam artian yang amat luas. Bebas kepemilikan, bebas sekat-sekat sosial umum, bebas kepemilikan, bebas dari interfensi otoritas sosial/agama/pemerintah dan sejenisnya, bebas pengguna dan bebas hambatan jarak, ruang dan waktu.
-         Bebas Kepemilikan
Media dan komunitas online memang dibuat oleh suatu pihak (personal/institusi) namun, begitu informasi ada di dunia maya maka informasi tersebut akan menjadi konsumsi publik yang berarti akan bisa direproduksi dan direvisi sesuai kepentingan publik tersebut. Maka jangan heran jika muncul manipulasi informasi.
-         Bebas sekat sosial
Media dan komunitas tidak mengenal sekat-sekat sosial layaknya media/komunitas di dunia nyata (offline). Tidak ada atasan atau bawahan. Tidak ada pemilik informasi langgeng dan penerima informasi langgeng. Semuanya saling bertukaran, semuanya saling memberi dan menerima informasi hingga level tertentu. Tidak ada pembedaan antar pengguna internet dikarenakan status sosialnya di dunia nyata, dikarenakan potensi anonimitas internet itu sendiri.
-         Bebas interfensi
Hingga titik tertentu, semua media atau komunitas internet bebas interfensi pihak luar. Kecuali adanya pelanggaran hukum (umumnya bersifat regional), maka informasi yang beredar di dunia maya adalah bebas dibuat, dimanipulasi dan diakses untuk disebarluaskan kembali oleh siapapun kepada siapapun.
-         Bebas jarak, ruang & waktu
Keunggulan utama informasi yang disebarkan melalui media/komunitas online adalah tidak adanya batasan jarak, ruang dan waktu. Artinya informasi tersebut akan bisa menjangkau dan dijangkau oleh siapapun, di manapun, kapanpun(24/7), selama yang bersangkutan terkoneksi dengan layanan internet. Artinya, semua pihak, terutama korporat mempunyai kesempatan yang amat luas untuk berkampanye tentang semua hal, terutama produk/layanannya, kepada khalayak yang amat luas, tanpa dibatasi jarak, jam tayang, format informasi, batasan usia publik, waktu dan sebagainya jika mau dan mampu menggunakan media dan komunitas online :


Polarisasi kelompok :
Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras. Jadi Polarisasi kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu

Penyebab:
– perbandingan sosial : menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain
     diskusi kelompok : memunculkan ide2 yang sama
     tidak ada prasangka

Efek baik buruk biasanya terjadi dari interaksi kelompok, misal bentrokan dengan aparat keamanan & kekerasan massa yang mendemontrasikan potensi destruktifnya. Akan tetapi dukungan kelompok, konsultan manajemen, & para ahli teori menyatakan keuntungannya. Begitu juga pergerakan sosial & agama mendesak para anggotanya untuk memperkuat identitas mereka melalui persahabatan yang terjalin satu sama lain.
Penelitian membantu untuk mengklarifikasi pemahaman kita seperti dampak - dampak dari hasil penelitian. Dari mempelajari orang - orang dalam sebuah kelompok kecil, sebuah prinsip muncul yang akan membantu menjelaskan baik dampak yang konstruktif (bersifat membangun) maupun yang destruktif bersifat merusak). Diskusi kelompok sering memperkuat unklinasi (kecenderungan) awal para anggota (baik atau buruk).






Kelompok gejala virtual :

        Dalam sebuah jaringan, virtualisasi mengkonsolidasikan beberapa perangkat menjadi pandangan logis sehingga mereka dapat dikelola dari konsol tunggal (lihatvirtualisasi jaringan ). Virtualisasi juga memungkinkan beberapa perangkat penyimpanan yang dapat diakses dengan cara yang sama tidak peduli apa jenis dan lokasinya. Kemampuan bersosialisasi yang tinggi dari para profesional membuat mereka mampu membentuk kelompok yang disebut kelompok kerja virtual. Berkumpul dan membentuk team saat ada pekerjaan yang harus ditangani. Team kerja virtual seperti itu hanya bisa dibentuk oleh para professional yang sudah bisa bertindak sebagai agen indenpenden bagi dirinya sendiri. Mereka hanya jadi terikat ketika sedang menangani suatu proyek yang dikerjakan oleh team virtual. Kemudahan dalam menggunakan perangkat telekomunikasi menjadi sarana jitu untuk saling berhubungan jika suatu saat dibutuhkan. Dalam konteks organisasi ini kelompok kerja virtual yang masing-masing bisa muncul dan melintasi batas-batas organisasi konvensional seperti yang terdapat pada perusahaan umumnya. Ini dikarenakan kemampuan mereka dalam menggali kemampuan-kemampuan yang sebelumnya tersembunyi dan menjadi muncul ke permukaan melalui acara-acara bebas untuk berbincang dan bertukar informasi atau gagasan.














Daftar Pustaka :
http://www.bintan-s.web.id/2011_07_01_archive.html
http://nemu.wordpress.com/2009/11/26/pergeseran-yang-penuh-resiko-dan-polarisasi-kelompok/
http://www.scribd.com/doc/85745055/4/A-PENGERTIAN-POLARISASI-KONFLIK-DALAM-MASYARAKAT
http://kateglo.bahtera.org/?mod=dictionary&action=view&phrase=polarisasi
http://yoszuaccalytt.blogdetik.com/2011/03/04/komunitas-online-peranannya-dalam-masyarakat/

No comments:

Post a Comment